
Literasi
Literasi merujuk pada kemampuan dan keterampilan seseorang dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, juga memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari. Secara lebih luas, literasi juga mencakup kemampuan untuk memahami dan menggunakan berbagai bentuk media, termasuk media digital dan sosial. Dengan kata lain, literasi tidak bisa dilepaskan dari kemampuan seseorang dalam berbahasa. Namun, literasi tidak hanya mengacu pada kemampuan dasar seperti membaca dan menulis, tetapi juga melibatkan kemampuan untuk memahami konteks, mengevaluasi informasi, dan menggunakan informasi tersebut untuk membuat keputusan yang tepat.
Literasi dan Kemampuan Berbahasa
- Menyimak; mendengarkan (memperhatikan) baikbaik apa yang diucapkan atau dibaca orang.
- Berbicara; berkata, bercakap, berbahasa.
- Membaca; melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis.
- Menulis; melahirkan pikiran atau perasaan dengan tulisan.
Program Sekolah Dalam Literasi
- Sekolah membentuk tim literasi dengan menunjuk koordinator literasi dan anggotanya.
- Tim literasi menganalisis melakukan analisis mendalam tentang kebutuhan literasi, kebiasaan, dan kondisi sosial di Sekolah.
- Menyusun program sesuai kebutuhan siswa dengan mempersiapkan beragam jenis teks untuk literasi dan tidak hanya berbasis buku bacaan.
- Memanfaatkan Sumber Daya dengan berkolaborasi dengan siswa dan tenaga pendidik lain.
Tidak ada anak yang benci membaca; hanya ada anak yang belum menemukan buku yang tepat. " Frank Serafini
Strategi Penguatan Literasi
- Penekanan pada Metode Pembelajaran yang Melibatkan Literasi. Metode reading guide membantu peserta didik fokus dalam memahami suatu materi pokok. Metode ini mengedepankan aktivitas peserta didik dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari sumber belajar serta secara langsung dibimbing dengan daftar pertanyaan yang telah diberikan oleh guru, sehingga proses pembelajaran jelas akan lebih efektif dan efesien. Penekanan pada Metode Pembelajaran yang Melibatkan Literasi
- Duta literasi; Perwakilan masing-masing kelas yang mengampanyekan literasi di sekolah.
- Mengelola pojok baca; Setiap kelas membuat pojok baca untuk menyimpan buku bacaan.
- Pekan Bahasa dan Seni (Kansas); Ajang lomba peserta didik untuk menunjukkan minat dan bakatnya dalam bidang literasi dan seni, peserta yang juara 1 akan diikutkan lomba FLS2N.
- Membuat Portofolio;Hasil Baca Literasi Seluruh peserta didik melaksanakan pembiasaan membaca setiap hari Selasa, Rabu, dan Kamis kemudian mencatat hasil bacaan pada form.
- Buku yang Direkomendasikan (Buyar) Podcast peserta didik yang dilakukan setiap bulan sekali dengan merekom endasikan buku yang dibaca.
- Gerakan Literasi; (Garasi) dilaksanakan setiap bulan pada hari Jumat ke 4 dengan membaca buku dan meriview.
Numerasi
- Kemampuan numerasi yang baik dapat menjadi tameng untuk mengatasi masalah pengangguran, penghasilan yang rendah, dan kesehatan yang buruk. Kemampuan pemecahan masalah menggunakan numerasi akan meningkatkan nilai seseorang di mata masyarakat. Secara otomatis, akan meningkatkan peluang seseorang untuk diterima dalam dunia kerja.
- Kemampuan numerasi dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu ketika berbelanja mingguan, meminjam uang dari bank, hingga merencanakan liburan.
- Integrasi literasi dan numerasi dalam semua mata pelajaran. Pengintegrasian literasi dan numerasi dalam semua mata pelajaran bukan hanya terbatas pada pelajaran bahasa Indonesia dan Matematika, tetapi dalam pelajaran IPA, guru dapat menggunakan teks sains untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, serta menggunakan data dan grafik untuk melibatkan peserta didik dalam kegiatan berhitung dan memecahkan masalah. Dalam setiap mata pelajaran, guru dapat memanfaatkan berbagai jenis teks, data, dan konten numerik untuk mengembangkan keterampilan literasi dan numerasi peserta didik.
- Penggunaan bahan bacaan yang bervariasi. Guru menyajikan berbagai jenis bahan bacaan yang sesuai dengan minat dan tingkat bacaan peserta didik, termasuk buku cerita fiksi, nonfiksi, artikel, majalah, dan media digital. Melalui beragam bahan bacaan, peserta didik dapat mengembangkan keterampilan membaca, memperluas kosakata, dan meningkatkan pemahaman tentang berbagai topik. Dengan memperluas pilihan bahan bacaan, peserta didik akan lebih termotivasi untuk membaca dan mengembangkan keterampilan literasi.
- Pembelajaran berbasis proyek. Peserta didik akan terlibat dalam proses penyelidikan, penyelesaian masalah, dan presentasi hasil proyek. Melalui pembelajaran berbasis proyek, peserta didik dapat mengembangkan keterampilan literasi dan numerasi dengan konteks yang bermakna dan relevan. Peserta didik dapat diminta untuk membuat buku cerita dengan ilustrasi dan narasi yang melibatkan literasi dan numerasi. Proyek ini mendorong siswa untuk menggabungkan keterampilan membaca, menulis, dan berhitung secara kreatif.
- Pemanfaatan teknologi pendidikan. Guru dapat menggunakan aplikasi dan perangkat lunak pembelajaran yang tersedia untuk meningkatkan keterampilan membaca, menulis, dan berhitung peserta didik. Beberapa sumber buku digital Indonesia juga dapat diakses melalui platform digital, yang memberikan variasi bahan bacaan dan aktivitas interaktif untuk mengembangkan literasi dan numerasi. Guru dapat memanfaatkan sumber daya digital untuk memberikan latihan interaktif, aktivitas berbasis game, atau materi pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan minat peserta didik.
Kurikulum Merdeka memberikan kemerdekaan kepada guru untuk memilih format, cara, materi esensial, dan pengalaman apa yang ingin diajarkan kepada peserta didik sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Selain itu, dengan Kurikulum Merdeka guru dapat mengeksplorasi potensi unik setiap individu yang sangat beragam. Peserta didik bisa mengeksplor seluruh potensi dirinya melalui pengalaman belajar dengan berbagai cara sesuai dengan gaya belajarnya baik di dalam kelas maupun di lingkungan sekitarnya. Kemampuan literasi dan numerasi menjadi komponen Standar Kompetensi Lulusan yang diajarkan secara lebih kontekstual melalui Kurikulum Merdeka, dipantau pencapaiannya melalui Asesmen Nasional, dan dilaporkan hasilnya kepada sekolah dan pemda melalui platform Rapor Pendidikan sebagai bahan refleksi untuk perbaikan berkelanjutan. Literasi dan numerasi adalah dua aspek penting dalam pendidikan yang saling terkait. Literasi mengacu pada kemampuan individu untuk memahami, menggunakan, dan menginterpretasikan informasi secara efektif, sedangkan numerasi berkaitan dengan kemampuan individu untuk memahami dan menggunakan angka, data, dan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari
Pentingnya Numerasi dalam Kehidupan Sehari-hari dan Karier