Selamat Datang Di Laman Resmi SMA Muhammadiyah Pangandaran
Untuk Mengetahui Lebiih Lanjut, Tentang SMA Muha Pangandaran silahkan pilih salah satu perwakilan kami di bawah ini.
Admin
Admin
Online
Dedi Irama. S.Sos, M.M
Dedi Irama. S.Sos, M.M
Wakasek Kesiswaan
Wartono, S.Pd
Wartono, S.Pd
Wakasek Humas
Welly Supriatien, S.Pd
Welly Supriatien, S.Pd
Bimbingan Konseling
Assalamualaikum Wb Wb
Silahkan Perkenalkan diri untuk Chat Lebih lanjut, Fastabikul Khoirot

Asesmen Sumatif Akhir Semester SMA Muhammadiyah Pangandaran

Asesmen Sumatif Akhir Semester SMA Muhammadiyah Pangandaran

Asesmen Sumatif Akhir Semester

Asesmen Sumatif Akhir Semester (ASAS) adalah salah satu evaluasi penting untuk mengukur kompetensi dan capaian pembelajaran siswa selama satu semester. Pada Tahun Ajaran 2024-2025, SMA Muhammadiyah Pangandaran kembali melaksanakannya dengan berbasis Computer-Based Test (CBT) full . Pelaksanaan ASAS ini dijadwalkan berlangsung pada tanggal 2-9 Desember 2024, diikuti oleh seluruh siswa dari semua tingkatan dan Fase.

Kombinasi Sekolah dan Rumah

  • Siswa datang ke sekolah.
  • Model ini berlaku untuk mayoritas siswa yang memiliki akses penuh ke perangkat dan fasilitas yang mendukung pelaksanaan CBT. Siswa mengikuti ujian di laboratorium komputer sekolah yang dilengkapi dengan jaringan internet stabil.

  • Siswa mengerjakan di rumah.
  • Untuk siswa dengan kebutuhan khusus atau alasan tertentu yang tidak memungkinkan untuk datang ke sekolah, ujian dilakukan secara daring di rumah. Sistem CBT memungkinkan fleksibilitas ini, sehingga tidak ada siswa yang tertinggal dalam pelaksanaan asesmen.

    Selain itu, sekolah juga memfasilitasi siswa yang tidak memiliki gawai dengan menyediakan perangkat komputer di laboratorium. Pendekatan ini mencerminkan komitmen SMA Muhammadiyah Pangandaran untuk mendukung kesetaraan akses dalam pelaksanaan ASAS.

    Hambatan dalam Pelaksanaan CBT

    Meskipun pelaksanaan ASAS berbasis CBT memberikan banyak keunggulan, beberapa hambatan masih ditemukan, di antaranya.

  • Keterbatasan perangkat siswa.
  • Tidak semua siswa memiliki gawai atau komputer yang memadai untuk mengakses platform CBT, terutama untuk pelaksanaan di rumah.

  • Koneksi internet.
  • Beberapa siswa menghadapi kendala jaringan internet yang tidak stabil, terutama di daerah yang masih sulit terjangkau oleh layanan internet cepat.

  • Kesiapan teknis.
  • Guru dan operator sekolah perlu meningkatkan kapasitas diri untuk memastikan sistem CBT berjalan lancar, termasuk pengaturan server, keamanan data, dan antisipasi gangguan teknis.

  • Kemampuan literasi digital siswa.
  • Tidak semua siswa memiliki kemampuan yang sama dalam mengoperasikan perangkat teknologi untuk ujian berbasis CBT.

  • Monitoring pelaksanaan di rumah.
  • Ujian yang dilakukan di rumah membutuhkan pengawasan tambahan agar integritas pelaksanaan tetap terjaga.

    Peluang dan Keunggulan Pelaksanaan CBT

    Meskipun ada hambatan, pelaksanaan ASAS berbasis CBT juga membuka peluang besar untuk pengembangan pendidikan berbasis teknologi. Beberapa peluang tersebut antara lain:

  • Efisiensi dan Akurasi.
  • Pelaksanaan CBT memungkinkan koreksi otomatis dan akurasi penilaian yang lebih tinggi dibandingkan ujian manual.

  • Penghematan sumber daya.
  • Dengan sistem digital, sekolah dapat mengurangi penggunaan kertas dan bahan cetak, yang mendukung prinsip ramah lingkungan.

  • Aksesibilitas dan fleksibilitas.
  • Siswa dapat mengikuti ujian dari lokasi yang berbeda, baik di sekolah maupun di rumah, sesuai dengan kebutuhan mereka.

  • Meningkatkan literasi digital siswa.
  • Penggunaan CBT menjadi salah satu cara untuk mendorong siswa lebih melek teknologi, yang merupakan kebutuhan utama di era modern.

  • Pengembangan sistem ujian yang lebih aman dan terstruktur.
  • Dengan CBT, sekolah dapat mengembangkan fitur keamanan seperti soal yang diacak, waktu otomatis, dan penguncian perangkat untuk menghindari kecurangan.

    Pelaksanaan ASAS berbasis CBT di SMA Muhammadiyah Pangandaran pada Tahun Ajaran 2024-2025 menunjukkan komitmen sekolah untuk terus berinovasi dan mengadopsi teknologi dalam pendidikan. Meski terdapat hambatan teknis dan akses, sekolah telah berupaya meminimalisasi kendala dengan memberikan fasilitas yang memadai bagi siswa. Pelaksanaan ini juga memberikan peluang besar bagi siswa untuk lebih terampil dalam menggunakan teknologi, sekaligus mendukung prinsip efisiensi dan keadilan dalam sistem penilaian.

    Melalui evaluasi berkelanjutan, diharapkan pelaksanaan ASAS berbasis CBT dapat terus berkembang dan memberikan manfaat maksimal bagi seluruh siswa, menjadikan SMA Muhammadiyah Pangandaran sebagai institusi yang unggul dalam penerapan teknologi pendidikan, dan menjadi pilot projek gitalisasi sekolah swasta di Kabupaten Pangandaran

    Berbagi

    Posting Komentar